Pada unggahan gambar diatas ini kita bisa melihat kondisi dimana ada 2 orang santri yang menggunakan pakaian seragam lengkap (sebelah kiri) sedangkan santri lainnya hanya menggunakan kaos oblong serta sedang mendorong peralatan salah satu peralatan kebersihan (sebelah kanan). Hal ini merupakan salah satu proses pendidikan dimana setiap harinya akan ada santri yang bertugas sebagai bulis (petugas) yang melakukan bersih-bersih di area asrama santri sementara yang lainnya akan tetap melaksanakan pembelajaran seperti biasanya. Dimana untuk pelaksanaan kebersihan setiap harinya petugas/bulis akan digilir sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh Pengurus OPPAL di Pesantren Al-Umm ASWAJA.
Sebagian orang mungkin akan berpikir menjadi petugas bulis di Pesantren terlihat tidak lebih bermanfaat daripada mengikuti pembelajaran itu sendiri namun pelaksanaan hal ini juga pada dasarnya merupakan proses pendidikan yang dilaksanakan di Pesantren seperti salah satu guru kami pernah mengatakan bahwa "Apa yang kamu lihat, apa yang kamu dengar dan apa yang kamu rasakan di Ma'had (Pesantren) merupakan bentuk dari Pendidikan" dalam hal menjadi petugs bulis ini sangat banyak hal yang bisa kita simpulkan sebagai proses pendidikan dimana ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan kita, belajar untuk pamrih dan ikhlas dalam melaksanakan tugas dari guru, bahwa dalam hal mendasar lainnya dapat kita simpulkan bahwa pada hakikatnya manusia akan diberikan perannya masing-masing di dunia ini namun tidak terlepas dari hakikat kita sebagai seorang santri/penuntut ilmu serta nantinya keadaan mungkin akan menjadi terbalik seiiring dengan takdir yang Allah SWT berikan kepada kita. Dan masih sangat banyak proses pendidikan yang bisa kita ambil dalam hal ini namun, hal yang paling harus kita garis bawahi salah satunya adalah yang berkaitan dengan Panca Jiwa Pondok yaitu "Keikhlasan" dimana dalam setiap perkara ataupun kegiatan yang kita laksanakan didalam pondok, kita harus ikhlas menjalankannya. Kita bisa mengambil contoh dari kedua orang santri tersebut tetap tersenyum walaupun keduanya sedang melaksanakan tugas atau kegiatan yang berbeda sehingga pada hal ini mungkin sebagian kita bisa menyimpulkan bahwa mereka sudah ikhlas untuk menerima hal tersebut. Wallahu A'lam
KOMENTAR